Jumat, 18 Februari 2011

ISLAM DI ASIA TENGGARA, EROPA, DAN AMERIKA



BAB I
PENDAHULUAN

Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang   Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Menurut Uka Tjandra   Sasmita,   prorses   masukya   Islam   ke   Asia   Tenggara   yang berkembang ada enam,  yaitu: Saluran perdagangan, Saluran perkawinan, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian dan Saluran politik
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, sebenarnya banayk berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada periode klasik. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam dengan kebudayaan lain  di Andalusia dan pulau Sicilia serta perang salib.
Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti didalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan menyampaikan masalah masuknya Islam di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Islam di Asia Tenggara
1.      Masuknya Islam di Asia Tenggara
Kedatangan   Islam  di   Asia  Tenggara   dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir Budha, yang mengadakan perjalanan   dengan  kapal  yang   di  sebutnya  kapal   Po-Sse   di  Canton   pada  tahun   671.  Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di duga daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain   pemberitaan   tersebut, dalam   Hsin-Ting-Shu dari masa  Dinasti   yang terdapat laporan yang   menceritakan  orang   Ta-Shih   mempunyai   niat   untuk   menyerang kerajaan Ho-Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).
Dari sumber tersebut, ada dua sebutan yaitu Po-Sse dan Ta-Shih. Menurut beberapa ahli,   yang   dimaksud   dengan   Po-Sse   adalah   Persia   dan   yang  dimaksud dengan   Ta-Shih adalah Arab. Jadi jelaslah bahwa orang Persia dan Arab sudah hadir di Asia Tenggara sejak abad-7 dengan membawa ajaran Islam.Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli sejarah tentang tempat orang Ta-Shih.
Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para   sufi. Hal   ini   berbeda   dengan   daerah   Islam   di   Dunia   lainnya   yang   disebarluaskan melalui penaklulan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka  dan   tanpa   pemaksaan   sehingga  Islam   sangat   mudah   diterima   masyarakat   Asia Tenggara. Mengenai   kedatangan   Islam   di   negara-negara yang   ada   di   Asia   Tenggara  hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan.
Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang   Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Menurut Uka Tjandra   Sasmita,   prorses   masukya   Islam   ke   Asia   Tenggara   yang berkembang ada enam,  yaitu: Saluran perdagangan, Saluran perkawinan, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian dan Saluran politik[1]
Islam secara resmi masuk Indonesia diwilayah Sumatra, yaitu daerah Aceh pada pertengahan abad ke-7 H/ke 12 M. sedangkanIslam dating ke Thailand sekitar pada abad ke-10 M. dan masuk ke Philipina pada abad ke 6/7 M.[2]
2.      Perkembangan Islam di Asia Tenggara
Di Asia Tenggara, Islam  merupakan  kekuatan sosial   yang   patut   diperhitungkan,  karena hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas memeluk agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negara federasi Malaysia, Kerajaan Brunei Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau sekitar 90% beragama Islam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam), Republik  Filipina, Kerajaan Muangthai, Kampuchea, dan Republik Singapura   (Muzani, 1991: 23).
Dari segi jumlah, hamper terdapat 300 juta orang di seluruh Asia Tenggara yang mengaku sebagai Muslim. Berdasar kenyataan ini, Asia Tenggara merupakan satu-satunya wilayah Islam yang terbentang dari Afrika Barat Daya hingga Asia Selatan, yang mempunyai penduduk Muslim terbesar. Asia Tenggara dianggap sebagai wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya. Termasuk wilayah ini adalah pulau-pulau yang terletak di sebelah timur   lndia   sampai lautan Cina dan mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.
Menurut   Majul,   ada   3   alasan   yang   menjadi   penyebab   sulitnya   bangsa   Moro berintegrasi secara penuh kepada pemerintah Republik Philipina.  Pertama, Bangsa Moro sulit menghargai undang-undang nasional, khususnya yang mengenai hubungan pribadi dan  keluarga,   karena   jelas   undang-undang   itu   berasal   dari   Barat   dan   Katolik.  Kedua, sistem   sekolah   yang   menetapkan   kurikulum   yang   sama,   bagi   setiap   anak   Philipina  di semua daerah tanpa membedakan perbedaan agama dan kultur, membuat bangsa Moro malas untuk belajar di sekolah.  Ketiga, Bangsa Moro masih trauma dan kebencian yang mendalam   terhadap   program   pemindahan penduduk   yang   dilakukan   oleh   pemerintah Philipina ke wilayah mereka di Mindanao, karena program ini telah merubah posisi mereka dari mayoritas menjadi minoritas hampir di segala bidang kehidupan.
Orang-orang   Islam   di Philipina menamakan   dirinya   “Moro”.   Namun  nama   ini   sebenarnya   bersifat   politis,   karena   dalam kenyataannya Moro terdiri dari banyak kelompok etno linguistik, umpamanya Maranow, Maquindanau,  Tausuq, Somal, Yakan, Ira Nun, Jamampun, Badjao, Kalibugan, Kalagan dan Sangil. Jumlah   masyarakat   Moro   sekitar   4,5   juta   jiwa   atau   9   %   dari   seluruh   penduduk Philipina. Bila direntang ke belakang, perjuangan bangsa Moro dapat dibagi menjadi 2 fase, yaitu:  pertama,   berjihad   melawan   penguasa   Spanyol     selama   377   tahun   (1521-1898). Kedua, Moro melawan pemerintah Philipina (1970-sekarang).
Kedatangan   orang-orang   Spanyol   di   Philipina   atau   menundukkan   secara   halus dengan hadiah-hadiah orarng-orang Spanyol dapat memperluas kedaulatannya ke seluruh perkampungan Philipina.  Akan   tetapi   Spanyol   mendapatkan   perlawanan   sengit  ketika menghadapi kesultanan Islam di wilayah selatan, yakni Sulu, Maquindanau dan Buayan.
Rentetan peperangan yang panjang antara Spanyol dan Islam hasilnya tidak nampak, yang nampak adalah bertambahnya ketegangan antara orang KRISTEN dan orang Islam Philipina. Amerika menguasai Philipina setelah mengalahkan Spanyol. Hubungan dengan masyarakat Muslim   Philipina   lebih   baik.   Ini   merupakan   efek   dari   kebijakan   resmi   Amerika untuk membiarkan   kehidupan   keagamaan orang Islam dan   kebiasaan   ritualnya.  Namun demikian, Islam dibenci dan dicurigai.
Di   Muangthai   terdapat   sekitar   2,2   juta   kaum   muslimin   atau   4   %   dari   penduduk umumnya. Muangthai dibagi menjadi 4 propinsi, yang paling banyak menganut Islam yaitu di propinsi bagian selatan tepatnya di kota Satun, Narathiwat, Patani dan Yala. Pekerjaan kaum muslimin Muangthai cukup beragam, namun yang paling dominan adalah petani, pedagang kecil, buruh pabrik, dan   pegawai pemerintahan. Agama Islam di Muangthai merupakan   minoritas   yang   paling   kuat   di   daerah   Patani   pada   awal   abad   ke-17   pernah menjadi salah satu pusat  penyebaran  Islam   di  Asia  Tenggara  dan  menghasilkan   ulama besar seperti Daud bin Abdillah bin Idris al-Fatani.
Di   Jawa,   agama   Islam   mengalami   perkembangan   pesat   di   masa   kemunduran kerajaan   Majapahit.   Penyebarannya   dilakukan   oleh   para   wali   yang   tergabung   dalam anggota wali sembilan, yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, S. Bonang, S. Giri, S. Drajat,   S.   Kalijaga,   S.   Kudus,   S.   Muria   dan   S.   Gunung   Jati.   Wali   sembilan   berdakwah kepada rakyat sesuai dengan bakat dan keahlian yang mereka miliki.Selain kerajaan Islam samudera Pasai, di Sumatera juga berdiri kerajaan Islam Aceh. Ketika  kerajaan  Malaka  pada masa  pemerintahan  Mahmud  syah dipukul Portugis,  Raja Ibrahim yang bergelar Sultan Ali Mughayat Syah berhasil menyatukan seluruh daerah Aceh tahun 1507.
Di Jawa berdiri kerajaan-kerajaan Islam, yakni kerajaan Demak (kurang lebih 1500-1550),   Kerajaan   Islam   Banten,   Kerajaan   Pajang   (1546-1580)   dan   Kerajaan   Cirebon. Di Kalimantan, tumbuh pula kerajaan Islam, seperti kerajaan Islam Banjar, Kerajaan Islam Sukadana, Kerajaan Islam Brunai. Sedangkan Kerajaan Islam di Sulawesi adalah Kerajaan Islam  Bugis  (Bone),  Kerajaan  Islam  di  Gowa-Tallo.  Kerajaan   Islam  di Maluku   dan  Nusa Tenggara adalah Kerajaan Ternate, Tidore dan Kerajaan Islam Nusa Tenggara.
Agama   Islam   yang   semakin   berkembang,   mampu   mendirikan   kerajaan   Islam   di Samudera  pasai pada tahun  1292 M  di bawah  seorang  raja al-Malikus  Saleh. Kerajaan Islam   Samudera   Pasai   ada   pengaruh   dari   kekerajaan   Mamalik   di   Mesir   atau   setidak-tidaknya ada hubungan erat antara keduanya. Persamaan nama dan gelar yang dipakai tidak  jauh   berbeda  dengan gelar  yang  dipakai  di  Mesir.  Gelar al-Malikus   Saleh  dan  al-Malikusz Zahir, raja pertama dan kedua Pasai, sama dengan gelar yang dipakai oleh raja mamalik Mesir[3].

B.     Islam di Eropa
1.      Masuknya Islam di Eropa
Andalusia yang merupakan bagian dari wilayah  Eropa telah diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid  (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Andalusia, uamat Islam telah menguasai wilayah Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari Daulah Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara tersebut terjadi pada zaman pemerintahan Abdul Malik (685-705M). Hasan bin Nu’man dan Musa bin Nushair adalah gubernur yang sangat berjasa dalam proses penyebaran Islam dan perluasan wilayah Islam di kawasan tersebut.
Setelah kawasan itu betul-betul dapat dikuasai, uamt Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukkan wilayah Eropa, yaitu Andalusia. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan Andalusia.
Dalam proses penaklukan Andalusia terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin suatu pasukan ke Eropa. Mereka itu adalah Tharif bin  Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.
Dengan penyerangan pertama itu, Thariq bin Ziyad berhasil menaklukan beberapa kota penting diwilayah Andalusia, seperti Cordova, Granada, dan Toledo. Keberhasilan ini membuka jalan bagi penyerangan berikutnya ke Andalusia. Untuk itu Musa bin Nushair melibatkan diri dalam arena pertempuran dengan tujuan membantu Thariq bin Ziyad. Dengan kekutan militer yang besar, Musa bin Nushair berangkat menuju Andalusia menyebrangi Selat Giblaltar. Dalam perjalanan menuju Andalusia, banyak kota ditaklukkannya, seperti Sidonia, Karmona, Seville dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothick, Theodomir di Orihuela. Kemudian Musa bin Nushair bergabung dengan Thariq bin Ziyad di Toledo. Selanjutnya keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting mulai dari Saragosa sampai Naerra.
Setelah itu, masih juga terdapat penyerangan-penyerangan, seperti ke Avirigion tahu 734 M, ke Lyon tahun 734 M, dan pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah. Majorca, Corsia, Sardinia, Cretta, Rhodes, Cyprus dan sebagian dari wilayah Sicilia juga jatuh ketangan pasukan Islam di zaman Bani Umayyah. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum Muslimin yang geraknya dimulai pada permulaan Abad ke-8 M ini, telah menjangkau seluruh Andalusia dan melebar jauh menjangkau Perancis Tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.
Kemenangan-kemenangan yang dicpai umat Islam Nampak begitu mudah. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari adanya factor ekstern dan fakto intern. Yang dimaksud dengan factor ekstern adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Andalusia sendiri. Pada masa penaklukan Andalusia oleh orang-orang Islam, kondisi soisal, politik, dan ekonomi negara itu berada dalam keadaan menyedihkan
Adapu yang dimaksud dengan factor intern adalah suatu kondisi yang terdapat dalm tubuh para penguasa, para tokoh pejuang dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah Andalusia. Para pemimpin adalh tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu , dan penuh percaya diri. Diantara factor intern yang paling terpenting adalah konsep Islam itu sendiri yang mengajarkan sikap toleransi, persaudaraan, persamaan hak dan tolong-menolong.
Dengan demikian agama Islam dapat diterima oleh penduduk Andalusia yang selalu mendapat tekanan dari para penguasa Gothic. Jadi mereka masuk Islam tanpa adanya paksaan dari pihak manapun yang datangnya dari masyarakat dan penguasa Islam di Andalusia.          
2.      Pengaruh Islam Bagi Kemajuan Barat
Setelah berakhirnya periode klasik Islam, ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran., Eropa bangkit dari keterbelakangan-nya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidangilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan-kemajuan eropa ini tidak bias dipisahkan dari pemerinthan Islam di Spanyol. Ketika itu, orang-orang eropa Kristen banyak belajar diperguruan-perguruan tinggi Islam disana[4].
Andalusia merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, social, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Andalusia berada dibawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains disamping perkembangan dan kemajuan bangunan fisik. Yang terpenting diantaranya ialah pemikiran Ibnu Rusyd (1120-1198 M). ia melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berfikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang berfikiran bebas. Ia mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap pantheisme dan antropomisme, dua bentuk pemikiran yang berkembang dd kalangan kaum Kristen. Demikian besar gerakan kebebasan berfikir yang telah diajarkan oleh Ibnu Rusyd yang disebut Averroisme (Ibnu Rusyd-isme). Pemikiran yang dikembangkan oleh Ibnu Rusyd dan gerakan Averroisme tersebut ditolak pihak gereja. Karena terlalu bebas dalam menggunakan pemikiran atau rasional.
Berawal dari gerakan Averroisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-17 M.  Buku-buku Ibnu Rusyd di cetak di Venesia tahun 1481 M, 1482, 1489, dan 1500 M. Bahkan edisi lengkapnya terbit pada tahun  1553 M DAN 1557 M. Karya-karyanya juga diterbitkan pada abad ke-17 M di Jenewa.
Pengaruh peradaban Islam, termasuk didalamnya pemikiran Ibnu Rusyd, ke Eropa berawal dari banyaknya para pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Andalusia, seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granda dan Salamanca. Selama mereka belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya para ilmuan Muslim. Pusat kegiatan penerjemahan itu berada di Toledo. Setelah kembali kenegerinya masing-masing, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama di Eropa adalah Paris yang didirikan pada tahun 1231 M, tiga puluh tahun setelah wafatnya Ibnu Rusyd.
Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam universitas-universitas itu, ilmu yang, mereka peroleh dari universitas Islam diajarkan dan dikembangkan, seperti ilmu kedokteran Ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran Al-Farabi (Farabes), Ibnu Sina (Avecina), Dan Ibnu Rusyd (Avveros).
Pengaruh Ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakn kebangkitan lagi (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada adba ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan karya-karya umat Islam yang bertuliskan dengan huruf Arab yang dikaji kembali dan kemudian ditejemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
Walaupun agama dan umat Islam terusir dari wilayah Andalusia di Eropa dengan cara yang sangat kejam dan biadab, tetapi umat islam telah membantu gerakan-gerakan penting dalam bentuj pemikirn dan riset, ilmu pengetahuan di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah, kebangkitan kembali kebudayaan Yunani Klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan masa pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M.[5]
C.    Islam di Amerika
1.      Masuknya Islam di Amerika
Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti didalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.
Populasi Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, dimana sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol di abad ke 16.
            Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.
Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, dimana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah. Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan "sistem kuota negara asal". Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertaha lama.
2.      Perkembangan Islam di Amerika.
Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan antara gereja dengan negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika, sehingga formulir Biro Sensus AS tidak memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang dicatat didalamnya. Dinas imigrasi juga tidak mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid di AS tidak memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di AS. Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah keturunan Afro Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-masing 2%). Sedangkan menurut Central Intelligence Agency (CIA) Amerika dalam situsnya, jumlah Muslim di AS adalah 1% dari 301.139.947 (perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah ini sama dengan jumlah umat Yahudi di AS.
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan asing. Diantara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%), Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%).
Komunitas Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul untuk shalat berjamaah di tahun-tahun pertama era 1900-an; di Indiana, sebuah pusat kegiatan Islam dimulai sejak 1914; dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi Masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, dipinggiran Detroit, adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah. Bersama umat Kristen dari Timur Tengah, kaum Muslim Michigan membentuk komunitas Arab-Amerika terbesar di negara ini. Galangan kapal di Quincy, Massachusetts, diluar Boston, menyediakan lapangan kerja bagi imigran Muslim sejak tahun 1800-an. Di New England juga telah dibuat sebuah Islamic Center, yang kini menjadi kompleks Masjid besar untuk beribadah bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh. Di New York, Islam telah hadir dan muncul selama lebih dari satu abad.
Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, dimana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal disini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak diantara kota-kota lain di AS. Lebih dari 40 kelompok Muslim telah berdiri di kawasan Chicago. Di Los Angeles dan San Fransisco, California, juga telah menjadi pusat komunitas Muslim yang besar di AS. Islamic Center di California Selatan adalah salah satu entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 Masjid di tahun 2001[6].








D.    Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

RANCANGAN PELAKSANAAN PENGAJARAN
Mata Pelajaran       :           Sejarah Kebudayaan Islam
Sub Bahasan           :           Islam di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika
Satuan Pendidikan :           Madrasah Aliyah
Kelas/Semester        :           XII / Genap
Alokasi Waktu        :           2 x 40 Menit

I.                               STANDAR KOMPETENSI
Memahami Sejarah Perkembangan Islam di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika.
II.                            KOMPETENSI DASAR
1.      Menceritakan sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.
III.                         INDIKATOR
Setelah materi ini disampaikan dengan strategi  Active Knowledge Sharing
, maka siswa diharapkan dapat:
1.      Menceritakan masuknya Islam di Asia Tenggara
2.      Menceritkan Masuknya Islam di Eropa
3.      Memjelaskan Masuknya Islam di Amerika
IV.                         MATERI PELAJARAN
1.      Masuknya Islam di Asia Tenggara
2.      Masuknya Islam di Eropa
3.      Masuknya Islam di Amerika
V.                            STRATEGI
Active Knowledge Sharing
VI.                         KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)
No.
Kegiatan
Metode
waktu
1
Pembukaan
a.       Salam
b.      Melakukan absensi
c.       Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
d.      Pre test (lisan)
e.       Guru menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari materi




1.      Ceramah
2.      Tanya jawab




10 Menit
2
Kegiatan Inti
a.       Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajara yang akan anda ajarkan.
b.      Perintahkan siswa menjawab pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa.
c.       Kemudian perintahkan mereka untuk menyebar didalam ruangan, mencari siswa yang dapat menjaawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu cara menjawabnya. Doronglah siswa untuk saling membantu.
d.      Perintahkan mereka untuk kembali ketempat semula dan bahaslah, jawaban yang mereka dapatkan. Isilah jawaban yang tak satupun siswa bisa menjawabnya.[7]



Strategi  Berbagi Pengetahuan Secara Aktif, (Active Knowledge Sharing)




50 Menit
3
Penutup
a.        Post test (penugasan)
b.        Guru memberikan penjelasan dan mengulas secara singkat jawaban yang diberikan siswa
c.        Menyimpulkan materi
d.        Salam 



1.    Ceramah
2.    Penugasan




20 Menit

VII.          ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Bahan rujukan
a.       Drs. Murodi, Dkk, Sejarah kebudayaan Islam MTs kelas III, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997),
b.      www.islam di asia tenggara.com
c.       http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://islam.about.com/od/history/a/afammuslims.htm
2.      Alat Peraga/ Media
a.       White Board dan spidol
b.      Hand Out/ Print Out makalah
c.       Lembaran Kertas pertanyaan
VIII.       EVALUASI
1.      Pre Test ( terlampir )
2.      Post Test ( terlampir )
3.      Making Scheme Materi:
No
Penguasaan Materi tentang
Bobot/ Nilai
1
Masuknya Islam di Asia Tenggara
40
2
Masuknya Islam di Eropa
30
3
Masuknya Islam di Amerika
30

Banjarmasin,      Desember 2009
Mengetahui
Dosen Pengasuh


Dra. MUDIAH, M.Ag
Pemakalah



Kelompok 6



















LAMPIRAN
EVALUASI

1.      Pre Test (lisan)
a.       Siapa yang menyebarkan Islam di Asia Tenggara!
b.      Pada masa khalifah siapa Islam memasuki kawasan Eropa?
c.       Siapa orang Islam yang pertama memasuki Amerika?
Jawab :
a.       Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para   sufi dari Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan.
b.      Masa Khalifah Al-Walid  (705-715 M)
2.   Post Test (penugasan)
a.       Jelaskan sejarah penyebaran Islam ke Asia Tenggara!
b.      Bagaimana Islam masuk Eropa !
c.       Jelaskan Sejarah masuknya Islam ke Amerika?
Jawab :
a.       Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para   sufi. Hal   ini   berbeda   dengan   daerah   Islam   di   Dunia   lainnya   yang   disebarluaskan melalui penaklulan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka  dan   tanpa   pemaksaan   sehingga  Islam   sangat   mudah   diterima   masyarakat   Asia Tenggara. Mengenai   kedatangan   Islam   di   negara-negara   yang   ada   di   Asia   Tenggara  hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan..
Keyword : sebarluaskan, pedagang, sufi, damai, terbuka, interaksi, pribumi, Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan arabia Selatan.
b.      Islam masuk Eropa melalui Andalusia, dimana Andalusia yang merupakan bagian dari wilayah  Eropa tersebut telah diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid  (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dalam proses penaklukan Andalusia terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin suatu pasukan ke Eropa. Mereka itu adalah Tharif bin  Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.
Keyword : Andalusia, Eropa, diduduki, umat Islam, Khalifah Al-Walid, pahlawan, berjasa, Thariq bin Maliq, Thariq bin Ziad, Musa bin Nushair.
c.       Sejarah masuknya Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti didalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19.
Keyword : Abad 16, Estevánico, muslim, pertama, tercatat, amerika utara, peneliti, sejarah, masuk, islam, Imigran Timur Tengah, abad 19.

Making Scheme Evaluasi :
Apabila jawaban siswa memenuhi keyword yang sudah ditentukan, dapat diambil kesimpulan bahwa masing-masing soal memiliki bobot sebagai berikut:
No
Keyword
Penguasaan Materi tentang
Bobot/ Nilai
1
sebarluaskan, pedagang, sufi, damai, terbuka, interaksi, pribumi, Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan arabia Selatan.

Masuknya Islam di Asia Tenggara

40
2
Andalusia, Eropa, diduduki, umat Islam, Khalifah Al-Walid, pahlawan, berjasa, Thariq bin Maliq, Thariq bin Ziad, Musa bin Nushair
Masuknya Islam di Eropa

30
3
Abad 16, Estevánico, muslim, pertama, tercatat, amerika utara, peneliti, sejarah, masuk, islam, Imigran Timur Tengah, abad 19.
Masuknya Islam di Amerika

30



BAB III
PENUTUP

Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang   Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Menurut Uka Tjandra   Sasmita,   prorses   masukya   Islam   ke   Asia   Tenggara   yang berkembang ada enam,  yaitu: Saluran perdagangan, Saluran perkawinan, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian dan Saluran politik
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, sebenarnya banayk berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada periode klasik. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam dengan kebudayaan lain  di Andalusia dan pulau Sicilia serta perang salib.
Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti didalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan menyampaikan masalah masuknya Islam di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika.















DAFTAR PUSTAKA

Murodi, Sejarah kebudayaan Islam MTs kelas III, Semarang, PT. Karya Toha Putra, 1997.
www.islam di asia tenggara.com
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://islam.about.com/od/history/a/afammuslims.htm
Yatim, Badri, Sejarah Peradapan Islam, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam MA. Kelas Tiga , Semarang, PT. Karya Toha Putra, 2003.


[1] www.islam di asia tenggara.com
[2] Drs. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam MA. Kelas Tiga , (Semarang: PT. Karya Toha Putra,2003), h. 113.
[3] www.islam di asia tenggara.com
[4] Drs. Badri Yatim, Sejarah Peradapan Islam, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997) cet. ke-6, h. 87
[5] Drs. Murodi, Dkk, Sejarah kebudayaan Islam MTs kelas III, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997), h. 50-56
[6]http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://islam.about.com/od/history/a/afammuslims.htm
[7] DR. Mel Silberman, 101 Active Learniang, ( Bandung: Nusa Media, 1996)

TUGAS BERSTRUKTUR                                         MATERI PENDIDIKAN SKI
DOSEN PENGASUH                                          Dra. MUDIAH, M.Ag




ISLAM DI ASIA TENGGARA, EROPA, DAN AMERIKA










Disusun oleh:

                   ZAINUDDIN NOR     : NIM. 0701218071
          MUHAMMAD ZAINUDDIN  :   NIM. 0701218047
          EKA SULISTIAWATI  : NIM. 0701218077
          MUHAMMAD ZA’IM    : NIM. 0701218057
         



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar