Selasa, 15 Mei 2012

Kemurnian dan Kesempurnaan Al-Qur’an

Satuan Pendidikan    :  Madrasah Tsanawiyah Negri I Banjarmasin
Mata Pelajaran          :  QUR’AN HADITS
Sub Bahan                 :  Kemurnian dan Kesempurnaan Al-Qur’an
Kelas/Semester          :  XI/ Ganjil
Tahun Pelajaran       :  2010/2011
Alokasi Waktu           :  1 x 15 menit
Pertemuan ke            :  1

II.    Kompetensi Dasar
III. Indikator
      Setelah materi ini disajikan, maka siswa diharapkan dapat:
1.      Menyebutkan dalil tentang kemurnian dan kesempurnaan Al-Qur’an.
2.      Menjelaskan dalil tentang kemurnian dan kesempurnaan Al-Quran.
IV. Materi Pelajaran (Terlampir)
2.      Penjelasan Ayat.
V.  Metode dan Strategi Pembelajaran
VI. Kegiatan Belajar Mengajar


No

Kegiatan

Metode

Waktu
1
Pembukaan
a.       Salam
b.      Membuka Pelajaran
c.       Absensi
d.      Menuliskan tema yang akan dipelajari
e.       Free Test (lisan)
f.       Guru memberikan penjelasan dan mengulas secara singkat jawaban yang diberikan siswa


1.      Ceramah
2.      Tanya jawab


3 Menit
2
Kegiatan Inti
a.       Menjelaskan materi.
b.      Pilihlah materi belajar yang dapat di pisah menjadi bagian-bagian. b.  Hitunglah jumlah bagian belajar           
     dan jumlah peserta didik.   
c.   Setelah selesai, bentuklah
      Kelompok jigsaw learning.
d.   Mintalah anggota kelompok
      jigsaw untuk mengajarkan
      Materi yang telah dipelajari
      Kepada yang lain
e.   Kumpulkan kembali peserta
      didik kekelas  besar untuk
      memberi ulasan dan sisakan
     pertanyaan guna memastikan
     Pemahaman yang tepat. 













10 Menit
3
Penutup
a.       Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari serta menekankan pentingnya pendalaman materi.
b.      Resitasi (penugasan)
c.       Salam



1.    Ceramah



2 Menit

       I.      Alat dan Sumber Belajar
1.      Bahan rujukan
2.      Alat Peraga/ Media
a.        Laptop
b. LCD
1.      Free Test
2.      Resitasi (penugasan)
Banjarmasin, 3 April 2010
Mengetahui                                                              Praktikum
Suvervisor

Drs. H. Samdani, M.Ag                                           Muhammad Za’im







LAMPIRAN

MATERI AJAR
Artinya:
37. Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.
38. Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar."
     (Menkelaskan)       (Membenarkan)      ( di buat) 
     (Dan ajaklah)       (Tidak ada keraguan padanya)
     (yang dapat di panggil)         (orang-orang yamg benar)
b.  Penjelasan Ayat
      Istilah (Ma Kana) yang secara bahasa di artikan tidak pernah ada atau sering juga diberi arti tidak sepatutnya. Menurut pendapat Imam Thahir ibnu Asyur ungkapan tersebut digunakan untuk menegaskan sesuatu dengan sungguh-sungguh (ta’kid), namun menurut imam Asy-Syafawi ungkapan ma kana digunakan untuk meniadakan adanya kemampuan untuk melakukan sesuatu.
      Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Al-Qur’an itu mempunyai dua fungsi, yaitu:
1.      Membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan kepada Nabi Daud as, Musa as dan Isa as.
2.      Menjelaskan isi yang terkandung dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah, yaitu kitab-kitab yang mengandung hokum-hukum Allah.
      Paling tidak ada tiga aspek Al-Quran yang yang dijadikan bukti kebenaran bahwa seluruh informasi atau petunjuk yang disampaikan adalah benar-benar dari Allah. Ketiga aspek terswbut akan lebih menyakinkan lagi, jika diketahui bahwa Nabi Muhammad bukanlah seorang yang pandai menulis membaca. Oleh karena, secara akal tidak mungkin A-Qur’an yang indah tersebut  dibuat olah orang yang ummi dan hidup ditengah masyarakat yang iummi pula.
      Ketiga aspek tersebut adalah (1) aspek keindahan bahasa dan ketelitian redaksinya. (2) pemberitaan-pemberitaan umat terdahulu/ghaib, seperti fir’aun mengejar Nabi Musa yang dikisahkan dalam surah Yunus (3) Isyarat-isyarat ilmiah Al-Qur’an, misalnya cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan cahaya bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari).
      Sebelum ayat ini turun telah ada tantangan sebelumnya yaitu untuk membuat semisal Al-Qur’an tanpa menyebut batasan (nuka Q.S. Thur: 33-34) kemudian datang lagi tantanan yang lebih ringan yaitu cukup membuat sepuluh surat (Q.S. Hud:13) baru kemudian turun tantangan ketiga dengan lebih ringan dari pada sebelumnya. Dan tantangan yang terakhir turun saat Nabi tinggal di madinah yang termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 23-24.

EVALUASI

1.      Free Test (lisan)
a.       !
Jawab :
a.       Daulah Bani Umayyah

2.      Resitasi (penugasan)
a.    Hafallah Q.S Yunus ayat 37-38 beserta artinya!
b.   Cari ayat Al-Qur’an yang menjelaskan “Andaikata jin dan manusia bersatu membuat aAl-Qur’an, mereka pasti tetap tidak dapat membuatnya”!
c.    Simpulkan penjelasan H.M. Quraish Shihab tentang Q.S Yunus ayat 37-38 dalam Tafsir Al-Misbah!  




TUGAS TERSTRUKTUR
RPP PPL 1
SUVERVISOR
Drs. H. SAMDANI, M.Ag




RANCANGAN PELAKSANAAN PENGAJARAN


















Disusun Oleh:

NIM. 0701218057










Dalil Kemurnian dan Kesempurnaan Al-Qur’an (Q.S. Yunus: 37-38)
  
Istilah (Ma Kana) yang secara bahasa di artikan tidak pernah ada atau sering juga diberi arti tidak sepatutnya. Menurut pendapat Imam Thahir ibnu Asyur ungkapan tersebut digunakan untuk menegaskan sesuatu dengan sungguh-sungguh (ta’kid), namun menurut imam Asy-Syafawi ungkapan ma kana digunakan untuk meniadakan adanya kemampuan untuk melakukan sesuatu.

Dalil Kemurnian dan Kesempurnaan Al-Qur’an (Q.S. Yunus: 37-38)
  
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Al-Qur’an itu mempunyai dua fungsi, yaitu:
3.      Membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan kepada Nabi Daud as, Musa as dan Isa as.
4.      Menjelaskan isi yang terkandung dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah, yaitu kitab-kitab yang mengandung hokum-hukum Allah.

Paling tidak ada tiga aspek Al-Quran yang yang dijadikan bukti kebenaran bahwa seluruh informasi atau petunjuk yang disampaikan adalah benar-benar dari Allah.
Ketiga aspek tersebut adalah (1) aspek keindahan bahasa dan ketelitian redaksinya. (2) pemberitaan-pemberitaan umat terdahulu/ghaib, seperti fir’aun mengejar Nabi Musa yang dikisahkan dalam surah Yunus (3) Isyarat-isyarat ilmiah Al-Qur’an, misalnya cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan cahaya bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar