PERAN INTERNET TERHADAP PEMBELAJARAN SISWA PADA MAN 2 MODEL BANJARMASIN
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu Variabel X ( peran internet) dan Variabel Y ( peningkatan pembelajaran ). Variabel pertama, yaitu peran internet dimana internet adalah gabungan dari jaringan-jaringan kjomputer (LAN) diseluruh dunia yang saling terhubung. Sehingga internet juga merupakan sumber informasi global. Dalam kaitannya dengan internet ini tentu tidak lepas dari bidang ilmu komunikasi, karena dalam prosesnya terjadi komunikasi massa antara masyarakat diseluruh penjuru dunia. Sehingga jelaslah bahwa media komunikasi yang terbesar saat ini yaitu internet.
Dan dari beberapa teori tentang komunikasi ini ada saya temukan sebuah teori yang menjadi induk dari perkembangannya, dimana teori tersebut lebih sempurna dari teori-teori yang ada sebelumnya. Adapun teori tersebut yaitu teori Wilbur Schramm. Teori ini menjadi terkenal karena pemikirannya yang berbeda dengan pemikiran tokoh-tokoh sebelumnya seperti Shannon dan Weaver yang menjelaskan komunikasi yang terjalin bersifat linier, dimana komunikasi masa hanya bersumber dari (komunikator) kepada penerima (Komunikan). Sedangkan teori yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm menmbah dua unsur dari teori yang dikemukakan oleh Shannon dan Weaver yaitu adanya lingkup pengalamn (field experienc) dan umpan balik (feedback). Dari sinilah proses komunikasi massa yang menggunakan media internet merupakan hubungan yang bukan sekedar berasal dari satu sumber saja suatu informasi diterima. Tapi dari sumber lainpun bisa juga diterima, bahkan dari penerima informasi dapat memberikan informasi kembali kepada pemberi informasi. Dimana seorang pemakai internet bisa mengakses informasi dari website orang lain, namun orang tersebut bisa juga membuat website yang nantinya dapat dimanfaatkan orang pendaoat atau pemikirannya.
Kemudian variabel kedua (Y) dari penelitian ini adalah pembelajaran, proses pembelajaran adalah bagaimana membuat lingkungan peserta didik menjadi tempat yang dapat menciptakan pengalaman bagi peserta didik. Peserta didik dikatakan sudah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku yang terjadi pada dirinya. Sebagaimana teori behavioristik yang sangat menekankan kepada apa yang dapat dilihat yaitu sebuah tingkah laku yang obyektif, nyata dan dan dapat diamati. Dari sini seorang pengajar harus benar-benar memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik lingkungan, agar dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai antara karakteristik peserta didik dengan lingkungan pembelajaran. Jadi hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah bagaimana ketersediaan materi, media, dan fasilitas pendidikan. Jika materi, media dan fasilitas pendidikan lengkap tentu proses pembelajaran akan dapat mencapai tujuan secara maksimal.
Dari penjelasan diatas, telah jelas bahwa kedua variabel diatas memiliki keterkaitan yang kuat. Diamana internet merupakan media informasi yang tercanggih dengan mudah orang mengakses informasi dan tanpa ada batas waktu. Disisi lain pembelajaran akan berhasil apabila lingkungan mendukung proses pembelajaran, dimana jika kita amati internet sangat mendukung proses pembelajaran. Seorang siswa akan mudah mencari materi pelajaran yang akan dibahas dikelas dengan mudah. Dan bahkan lebih jauh siswa dapat bertukar pendapat dengan siswa didaerah lain yang tak terjangkau secara geografis dengan mudah. Pemanfaatn teknologi dalam pendidikan seperti ini sebenarnya sudah dilakukan oleh B.F. Skinner dimana ia membuat sebuah mesin pembelajaran (theaching machine).mesin ini tidak mengajar, tetapi diprogramkan dengan menggunakan logika tertentu sehingga mesin dapat menyajikan materi pelajaran dan seolah-olah berinteraksi dengan peserta didik. Dari teori Wilbur Schramm tentang konsep komunikasi dan teori behavioristik yang kemudian dikembngkan oleh B.F. Skinner tentang teknologi pendidikan dapat kita ambil suatu pemahaman bahwa ada keterkaitan antara internet dengan peningkatan pembelajaran. Dimana internet merupakan bagian teknologi pembelajaran yang tercanggih saat ini serta teknologi pendidikan yang palin banyak memiliki peran yaitu sebagi media pendidikan (E-Learning) dan sebagai sumber belaja, sehingga pembelajaran akan menjadi meningkat. Sehingga proses pembelajaran akan meningkat berlipat-lipat dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan internet.
dari penjelasan di atas dapat penulis buat sebuah bagan akan keterkaiatan internet dengan peningkatan pembelajaran sebagai berikut (gamabar 1.3):
GAMBAR 1.3 BAGAN PERANAN INTERNET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar